Pemilihan tanpa money politik, bisakah ?

Pemilihan Presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten baru saja selesai dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 dan masih menyisakan banyak riak-riak kebencian antara pendukung, kembali di gelar pemilihan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) atau DPRD nya desa pada 2 Mei 2019.

Pemilihan BPD yang berlangsung di 79 desa di Kab. Kep. Selayar menyisakan banyak riak-riak kebencian diantara pendukung dan calon. Dari pengamatan penulis, dari pemilihan BPD ini sebagian calon tidak atau belum siap sebagai kontestan pesta demokrasi di tingkat desa.

Kontestan dan panitia belum dewasa dalam menghadapi pemilihan tersebut. Sebagai calon, kontestan belum siap kalah dan menang. Mereka seakan tidak menerima kekalahan. Disamping masih kentalnya hubungan kekeluargaan di antara calon dan pemilih, calon serasa tidak percaya melihat hasil pemilihan ketika melihat hubungan kekerabatan di antara calon dan pemilih.

Belum lagi adanya calon yang menggunakan money politik dalam pemilihan BPD. Money politik di sini seakan menyisakan bau kentut yang tidak terasa keluarnya dan dari mana arah kentut itu tetapi terasa baunya. Ya money politik serasa tidak bisa terelakkan.

Dari kasus tersebut, kapan kita mendapatkan wakil yang punya kapasitas. Yang punya kapasitas banyak tetapi yang punya kapasitas dan memiliki banyak uang itu langkah. Ayo pilih pemimpin dan wakil kampung/wilayah lewat pemilihan tanpa money politik. @baccung

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis Baccung — Sunday 26 May 2019 — Add Comment — Coretan, Politik Selayar, Selayar