Idul Adha, bukan hanya hari 'makan daging'

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak."
"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. " (QS Al-Kautsar 1-2)

Firman Allah diatas menganjurkan agar manusia selalu beribadah shalat kepada Allah dan berkorban sebagai tanda bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan- Nya. Betapa banyak nikmat Allah yang telah sampai kepada kita. Dan begitu banyak pula nikmat-nikmat itu yang kita lalaikan. Perintah berkorban bisa mengandung makna menyembelih hewan korban sebagai manifestasi rasa syukur kita kepada nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah itu. Dengan berkorban, kita 'sembelih' sifat-sifat kehewanan yang ada pada diri kita. Karena sesungguhnya manusia dalam peciptaannya adalah antara hewan dan malaikat. Dan kita mempunyai dua sifat ini.

Kebutuhan hasrat badaniyah mencerminkan sisi hewani manusia. Sifat ini bergantung dari panca indera untuk menjalani hidupnya. Diluar penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan rasa, dan perasaan manusia tidak punya pemahaman. Bila memahami sesuatu hanya dengan panca indera saja, maka manusia akan mirip dengan hewan. Dan satu-satunya perasaan yang dimiliki hewan adalah berahi dan amarah. Itu pula sifat hewani yang ada di dalam diri manusia. Dan sifat itulah yang akan kita 'sembelih' hari Idul Adha. Dan semoga untuk hari-hari setelahnya, tidak hanya pada Idul Adha saja. Sangatlah merugi jika kita memaknai hari raya Idul Adha hanya sebagai hari 'makan daging' kita.

Semoga Allah senantiasa memberikan kenikmatan bersyukur kepada saudara-saudara kita yang telah mampu berkorban. Dan semoga Allah Yang Maha Kaya memberikan kemampuan kepada kita yang saat ini belum mampu berkorban untuk melaksanakan perintah berkorban itu suatu saat nanti. Amin.

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis Unknown — Friday 21 December 2007 — Add Comment — Coretan, Motivasi, Opini