merangkaihati.blogspot.com mengucapkan Selamat menjalankan hari-hari yang Indah dan senantiasa beribadah semoga keberkahan selalu tercurah buat kita semua. Aamiin

Prosesi ritual a'dingin-dingin Kampung Tenro

Ritual prosesi a'dingin-dingin yang di gelar setiap hari senin du akhir bulan Muharram tahun Hijriah di kampung Tenro desa Bontolempangan sudah berlangsung turun temurun dan tidak di ketahui sejak kapan mulai dilaksanakan. Prosesi a'dingin-dingin sendiri dilakukan untuk berdoa dan melindungi warga kampung Tenro dari bala bencana dan selalu saling menyayangi serta hidup tenteram dan damai.
Prosesi a'dingin di awali dengan mengelilingi kampung Tenro yang pada waktu itu hanya satu dusun, prosesi ini dilakukan setiap sore hari 3 hari menjelang hari pelaksanaan a'dingin-dingin. Dengan di iringi ganrang para ibu-ibu antusias mengelilingi kampung Tenro.
Pada malam hari menjelang hari H, diadakan pembacaan air untuk angrio-rio (mandi-mandi=red). Acara ambasa (pembacaan=red) di awali dengan doa yang pimpin imam kampung kemudian air yang telah di doakan di kelilingi oleh ibu-ibu di iringi dengan nyanyi-nyanyian. Ibu-ibu ini berkeliling sebanyak 7 kali putaran.
Keesokan harinya, hari a'dingin-dingin di pagi menjelang matahari terik warga berbondong-bondong tua muda bersama-sama ke lokasi acara ritual tersebut. Mereka bersama-sama membawa air unuk di pakai air mandi-mandi.
Setelah warga berkumpul, imam memimpin doa agar terhindar dari bala bencana dan senantiasa menjaga kasih sayang di antara warga kampungTenro.
Setelah berdoa, warga dengan semangat saling mengguyur air dan saling melempar air. Acara ini tidak membedakan siapa saja yang memasuki wilayah acara ini. Semua yang ada di lokasi ini harus mendapatkan guyuran air.
Acara ini menurut warga adalah kegiatan yang secara turun temurun dan dilaksanakan oleh warga kampung Tenro. Ini sebagai simbol keharmonisan warga dan doa serta semangat menghadapi hidup dan semanagat bekerja.
Acara a'dingin-dingin ini dirangkaikan dengan acara a'dide' (lagu berpantun dengan menggunakan rebana-red), attojeng (ayunana-red), a'manca' pa'dang (pencak silat menggunakan pedang-red). Tetapi acara ritual tahun ini banyak yang tidak dilaksanakan lagi.
Ritual ini berjalan dengan baik di ikuti warga kampung Tenro dan sekitarnya. Selain itu, diikuti juga oleh pejabat kabupaten Kepulauan Selayar. Melihat ritual ini yang dilaksanakan secara turun temurun perlu dan seharusnya regenerasi kepada anak muda kampung Tenro untuk menjaga dan melestarikan budaya ini. @baccung

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Prosesi ritual a'dingin-dingin Kampung Tenro"