Memperingati hari penyu sedunia 23 Mei 2016 lalu, komunitas
peduli selayar (PisCom) menggelar baksos dan pelepasan tukik di kampung penyu
dusun Tulang Desa Barugaiya Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam kegiatan yang di gelar sore hari di hadiri anggota
komunitas peduli selayar dan pemerhati selayar. Kegiatan yang di rangkaikan
dengan bakti sosial yakni pembersihan pantai area pantai kampung penyu ini.
Kegiatan yang di lakukan ini adalah bentuk pelestarian alam dan lingkungan
terkhusus di wilayah kabupaten Kepulauan Selayar.
Anggota Komunitas Herlina Syam siap melepaskan tukik |
Kegiatan yang dikolaborasikan dengan komunitas lain Scooter
Tanadoang Club dan pemerhati penyu di kabupaten kepulauan selayar berlangsung cukup
meriah dan santai. Teman-teman komunitas menikmati pelepasan tukik ini seakan
membawakan diri dalam kegiatan Moto GP yakni adu kecepatan. Kalau di Moto GP
menggunakan motor tetapi komunitas di sore ini menggunakan tukik (anak penyu)
untuk dilepaskan dilepas pantai kampung penyu. Sesame komuniitas beradu
kecepatan dengan yang lain untuk sampai di pantai yang indah untuk bersantai di
sepanjang pantai ini.
Salah seorang pemerhati wisata dan kelestarian penyu di
wilayah kabupaten selayar, Sarbini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh elemen komunitas atas partisipasinya membersihkan areal
penangkaran penyu dan pelepasan tukik semoga memberikan berkah dan tukik yang
dilepaskan kembali untuk membenamkan telurnya di areal pantai yang telah di
bersihkan.
Selain itu Sarbini juga mengajak komunitas untuk berbagi
edukasi pemahaman dasar tentang konservasi penyu. Sarbini menantang anggota
PisCOm untuk bias camping di kampung penyu untuk bersama-sama menunggu penyu
bertelur dan mendokumentasikannya.
Lebih lanjut Sarbini menjelaskan bahwa penyu terkhusus di
selayar yang habitatnya di kampung penyu ini, musim bertelurnya di mulai bulan
januari hingga Mei namun pergeseran musim juga mempengaruhi siklus ini.
Untuk tahun 2016 ini menurut Sarbini pertama kali penyu
bertelur di bulan Maret dan puncaknya bulan Mei Juni dan diperkirakan berakhir
di bulan Agustus nanti. Sarbini mengajak anggota PisCom untuk menyaksikan penyu
bertelur dan mendokumentasikan.
Lebih lanjut lagi Sarbini yang akrab disapa om ben ini
menjelaskan zonasi di sekitaran penelusuran yang dikontrol oleh Pak Datu selaku
pengelola dan coordinator lapangan, di bagi menjadi 9 titik. Ada 6 titik di
pantai kampung penyu sepanjang +1 km, 2 titik di Sumingi dan Borong-borong, 1
titik gabungan di Barugaiya dan Tangkala. Sehingga memudahkan untuk mendata
jumlah telur dan indukan yang naik bertelur dalam 1 musim. Jumlah telur yang
sudah ditemukan hingga 23 Mei yakni 1.900 butir dari 17 ekor indukan.
Om Ben mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadi
volunteer atau sukarelawan, dan jika berminat silahkan menghubungi pak
Datu (Koordinator Kampung Penyu) karena banyak hal yang bisa dilakukan di
Kampung Penyu disamping belajar tentang penyu, mangrove, ekosistem pesisir
lainnya dan mungkin ada keahlian volunteer yang bisa dibagi untuk peningkatan
kapasitas dan MPA, khususnya bagi
masyarakat dusun Tulang.
Salam Pemerhati Selayar….
Berbuat dan bekerja ikhlas untuk Selayar yang lebih baik….
@Basrum Baccung
Belum ada tanggapan untuk "Memperingati Hari Penyu sedunia, Komunitas Peduli Selayar Melepas Tukik"
Post a Comment